[ONESHOT] Repair that Broken (epilog of BBY)

rep

Tittle : Repair that Broken
Author : Fatminho
Genre : Married Life, Romance.
Length : Oneshot
Rated : PG 16
Main cast : Cho Kyuhyun – Choi Sooyoung

Disclaimer : This plot is main.

Note :

I’m Back with this epilogue…. \(^,*)/

So, please enjoy your reading, guys….

***

“Terimakasih Tuhan, atas waktu yang kau berikan pada kami tuk rasakan indahnya mencintai dan dicintai, ini”

      • ***_***




  • Dengan tetap mengenakan busana steril, Sooyoung duduk dikursi yang dekat dengan ranjang pasien. Sudah beberapa minggu ini dia menemani suaminya, Kyuhyun, yang masih terdiam layaknya mayat. Monitor detakan jantung yang menemani kesunyian Sooyoung tak henti-hentinya berbunyi. Tit tit tit tit . . . dan tak pernah berubah.

    Mata sembabnya terus mengeluarkan air mata. Kini tangannya dengan lembut menyeka tangan suaminya, memotong kuku yang sudah memanjang. Ingin dia remas tangan kekar yang terkulai di genggamannya tersebut. Namun dia sadar, itu akan menyakitkan pemilik tangan.

    “Evil babo! cepatlah sadar. Aku kesepian jika kau tak mengomeliku, jika kau tak mengerjaiku, jika kau tak memerintahku. Palliwa! Kau harus bertanggung jawab, aku dan baby membutuhkanmu.” Selalu, Sooyoung selalu bercuap didepan Kyuhyun. Walau nadanya terkesan sinis, tapi sebenarnya dia menangis. “Kyuhyun-ah, kau tahu, kau adalah namja nappeun yang pernah kukenal. Bukan hanya jahat, kau juga gila, dan bodoh! Kenapa harus melakukan semua ini????”

    Tiga hari setelah kecelakaan itu terjadi, Sooyoung baru bisa sadar sepenuhnya. Dia kaget karena perutnya sudah datar kembali. Ternyata pihak rumah sakit memutuskan untuk melakukan operasi cesar agar bayinya bisa terselamatkan. Alhasil, bayi itu lahir premature. Kini si mungil itu masih dibekam dalam tabung incubator, penghangat, agar bisa tumbuh secara normal.

    Bukan hanya masalah bayinya, Sooyoung juga dikagetkan dengan hadirnya Victoria. Walau masih marah, dia tetap mengijinkan Vict menjelaskan segalanya. Lagi-lagi hatinya mencelos atas apa yang dia dengar dari Victoria. Mulai dari hubungan palsu yang Kyuhyun buat, sampai kecelakaan itu terjadi. Dia mulai menangis. Kenapa pihak rumah sakit tak ada yang memberi tahu keberadaan Kyuhyun di rumah sakit itu padanya???

    “Sayang, istirahatlah. Kau harus menjaga kondisi tubuhmu juga.”

    Sooyoung menoleh dan mendapatkan sosok Ny.Cho, mertuanya. Dia tersenyum, “Tidak eomma. Aku masih kuat. Aku mau tetap disini.” Jawabnya yang masih menggenggam tangan kanan suaminya.

    “Sayang-“

    “Eomma, aku mohon…”

    Sooyoung memohon dengan sangat padanya. Eomma pun menghela nafas lengahnya. “Baiklah, tapi ingat, kau harus tetap makan dan istirahat. Arraseo?!” titahnya, Sooyung mengangguk sambil tersenyum.

    “Kyuhyun-Babo! Cepatlah bangun! Apa kau tak ingin melihat anakmu di ruang bayi, euhm? Ayolah sayang. Beri aku kepastian lagi kalau kau benar-benar mencintaiku!” celoteh Sooyoung sambil mengelus dan mengecupi punggung tangan Kyuhyun.

    “Soo-ah, kau benar-benar memberikan kami kejutan. Eomma tidak habis pikir dengan kalian berdua. Bisa-bisanya menyembunyikan masalah kehamilanmu itu dan sekarang kami mengetahui segalanya disaat kalian kecelakaan. Kau pikir eomma bangga padamu?” cecar Ny.Choi. wanita paruh baya satu itu sungguh kaget mendengar kabar duka dan membahagiakan disaat yang bersamaan.

    “Maafkan aku eomma. Aku tidak bermaksud-“

    “Sudahlah, semua sudah terjadi. Appa ingin berpesan padamu, jagalah suami dan anakmu. Mulai sekarang, jadilah wanita mandiri yang hebat-istri yang tabah-dan ibu yang luar biasa. Kau mengerti?”

    Sooyoung tak dapat berkata apa-apa lagi atas semua yang dikatakan appa-nya. Dia menangis dan memeluk appa-nya. Dia juga bisa merasakan husapan hangat sang eomma di punggungnya. Sedangkan kedua matanya yang basah tetap bisa melihat kakaknya, Sojin, yang berdiri disamping temannya, So-Eun.

    “Terima kasih, appa-eomma. Jongmal Ghamsamidaa…” lirih Soo yang dibalas dengan anggukan oleh kedua orang tuanya.

    “Sooyoungie…” sapa ketiga sahabat Sooyoung, Yuri-Yoona-Seohyun, saat Sooyoung baru keluar dari ruang ICU suaminya.

    Sooyoung tersenyum kepada mereka. Betapa bersyukurnya Sooyoung yang memiliki sahabat sebaik mereka bertiga. Bagaimana pun keadaan Sooyoung, mereka bertiga selalu ada menemaninya. Selama dua minggu ini, mereka bertiga rutin mendatangi Sooyoung. Membawakan makananlah, membawakan baju gantilah, membawakan lotion-lah, dan banyak alasan lain yang membuat mereka bertiga rutin mendatanginya.

    “Bagaimana, ada perkembangan?” tanya Yoona antusias.

    Sooyoung memandang sahabatnya dengan lesu. Kemudian dia menggeleng. “Masih sama seperti sebelumnya…”

    Mendengar hal itu, ketiga temannya ikut mendesah lesu. Mereka tahu apa yang kini menjadi pusat pikirannya. Tentu saja kekhawatiran memenuhi segala pusat pikiran Sooyoung. Bagaimana tidak, sudah nyaris satu bulan dia menunggu sang suami yang masih tidur tak bergeming di dalam ruang ICU.

    “Kami yakin, kau wanita yang kuat. Sabarlah, tidak lama lagi, suamimu pasti akan pulih.” Ujar Yuri, mencoba menyemangati sahabatnya itu.

    “Ya, aku juga yakin, suamimu akan cepat kembali, eonni…”

    Sooyoung menangis dan langsung dipeluk oleh ketiganya.

    Satu bulan kemudian…

    Seperti biasa, Sooyoung duduk didekat perbaringan suaminya. Biasanya dia sendiri, tapi kini dia sudah ditemani oleh baby-nya yang sudah dinyatakan sehat dan normal beberapa hari yang lalu.

    “Kyuhyun-ah…! Apa kau tak bosan tidur disini terus? Apa kau tak ingin memelukku di ranjang kita? Apa kau tak ingin menggendong aegy kita ini?”

    “…” seperti biasa, tak ada tanggapan. Tak ada suara lain, kecuali suara monitor.

    Sooyoung berdecak kesal. “YA! kau tega membiarkan aegy kita tak memiliki nama, eoh? Ayolah sayang… aku menunggumu untuk memberikan nama untuk aegy kita!” omel Sooyoung.

    “Aegy-ah… ayo kita sapa appa. ‘allo ppa… cepak banyun ya ppa…’” ujar Sooyoung sambil meniru suara balita. Padahal jelas-jelas baby-nya belum bisa bercuap di usia sedini itu.

    “Oppa! Kau membuatku frustasi! Apa kau tahu itu, eoh?!” benar, Sooyoung sudah mulai lelah menanti Kyuhyun yang tak kunjung mengalami perubahan. Dia mendesah berat. Selain lelah, dia juga sudah mulai emosi. Ingin rasanya dia lepas semua alat yang menempel di seluruh bagian tubuh suaminya tersebut. Dia merasa sedang dikerjai oleh Kyuhyun. Seandainya benar, dia tak akan sedikit pun marah pada suaminya. Akan lebih baik jika ini hanya lelucon. Namun, semuanya sudah jelas. Ini nyata. Suaminya benar-benar tak berdaya. Yang kini dapat dilakukan Sooyoung hanya satu: sabar menantinya.

    “YA! Babo namja! Cepatlah bangun! Kau tidak kasihan dengan istrimu itu? Kau tahu, selama ini kau hanya bisa membuatnya menangis. Sekarang, cepatlah bangun dan tebus segalanya! Bahagiakan istrimu, Kyu-ah!” titah Victoria yang kali ini menjenguk Kyuhyun bersama sang suami, Nickhun.

    “Kyuhyun-ssi… bangunlah. Aku ingin berterimakasih padamu. Kalau saja saat itu kau tidak memanfaatkan istriku, mungkin selamanya dia tak akan bisa bersikap manis lagi padaku. Maka dari itu, sekarang waktunya kau membahagiakan istri dan anakmu!” ujar Nickhun.

    Memang, saat itu hubungan dekat antara Victoria dan Kyuhyun didasarkan atas kekacauan rumah tangga yang selalu mereka tutupi. Bahkan keduanya tidak tahu bahwa satu dan lainnya sudah berstatus menikah.

    Namun, disaat Victoria sadar bahwa hubungan tak jelas antara mereka telah menyakiti banyak pihak, termasuk Sooyoung dan Nickhun, mengetahui status Sooyoung yang dikiranya sepupu Kyuhyun sungguhan, saat itu juga Victoria mengakhiri segalanya.

    “Eonni…” Sooyoung tak bisa menahan tangisannya lagi. Segera dia masuk kedalam dekapan Victoria yang memang berdiri didekatnya. Wanita itu menepuk-nepuk bahu Sooyong. “Maafkan aku…” ujarnya yang langsung mendapat gelengan kepala dari Sooyoung.

    ‘Eughm…’

    Sontak ketiganya menoleh kearah suara lenguhan tadi. Benarkah suara itu dari Kyuhyun?

    Tidak berapa lama kemudian, Nickhun melihat jari lentik Kyuhyun bergerak samar. “Jarinya…” takjub Nickhun yang membuat dua wanita disebelahnya melihat jari tersebut.

    “Ha…aah us…” lagi, suara lenguhan samar terdengar. Dengan segera Nickhun menekan tombol dibelakang ranjang Kyuhyun untuk memanggil dokter yang menangani Kyuhyun.

    “Oppa… kau sadar?” tanya Sooyoung yang masih terisak. Bahkan kini lebih deras lagi air mata yang keluar dari pelupuknya. Kyuhyun menatap wanita didepannya. Dia mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya dia tersenyum. “Haaush…” ucap Kyuhyun lagi.

    “Kau haus oppa?” tanya Sooyoung antusias. Kyuhyun memejamkan mata dan mengangguk pelan.

    “Baiklah, aku akan-“

    “Nyonya, silahkan tunggu diluar. Biar kami yang menangani Tuan Cho.” Titah dokter yang memotong ucapan Sooyoung tadi. Mereka hanya bisa mengangguk dan mengikuti ucapan dokter.

    Suasana ruang tunggu sangat tegang. Terlebih lagi Sooyoung. Dia mondar-mandir tak karuan sambil tersenyum dan terisak. Sungguh, dia tak menyangka bisa merasakan kebahagiaan seperti ini. suaminya sadar setelah satu bulan lebih tertidur tanpa reaksi. Bisa dibayangkan bagaimana kelegaan tersebut menjalari tubuhnya?

    Pintu ICU terbuka, memperlihatkan sosok dokter yang menangani Kyuhyun. Segera Sooyoung menghampiri dokter itu. “Bagaimana keadaan suami saya?” tanya Soo antusias. Dokter itu tersenyum ramah dan menjawab, “Tuan Cho sudah bebas dari masa kritisnya. Sekarang perawat sedang mempersiapkan segalanya untuk memindahkan Tuan Cho ke kamar rawat biasa. Ini adalah suatu keajaiban dan anugrah Tuhan. Hampir saja kami menyerah karena tidak ada perubahan dari Tuan Cho, mengingat adanya keretakan di bagian kepala belakangnya yang menyebabkan luka di otak kecilnya juga urat saraf yang nyaris putus. Syukurlah, semua kembali normal dan membaik. Sungguh hal ini benar-benar takdir Tuhan.” Jelas dokter yang berhasil membuat semua yang menunggu disana tersenyum lega.

    Satu minggu kemudian…

    Kyuhyun dengan perban yang masih melilit di kepala dan gips di lehernya sedang duduk di kursi roda. Penampilannya sudah lebih segar dan tidak mengenakan pakaian rumah sakit lagi. Wajahnya terhias akan senyum tulus penuh kasih sayang yang dia curahkan pada seorang wanita yang sibuk merapikan pakaian dan barang-barang lain untuk di bawa pulang. Ya, hari ini dokter mengijinkan Kyuhyun meninggalkan rumah sakit ini.

    “Oppa, apa ada barang yang tertinggal lagi?” tanya Sooyoung yang baru saja selesai mengemas semua barang. Wajahnya sudah lembab akan keringat. Nafasnya pun agak menderu lebih cepat. kyuhyun tak menjawab. Dia hanya tersenyum lebih lebar dan melambaikan tangan kanannya pelan, bermaksud menyuruh Sooyoung mendekat. Mengeti maksud Kyuhyun tersebut, Sooyoung pun mendekat dan berjongkok di depan Kyuhyun. “Ada apa, oppa? Apa ada yang oppa lupakan?” tanya Sooyoung lembut dengan senyum manisnya.

    CHU~

    Kyuhyun mengecup bibir tipis istrinya sekilas. Dia tersenyum dan berucap, “Itu yang kau lupakan, Soo,” lalu kemudian dia terkekeh kecil. Sedangkan Sooyoung mematung dengan wajah yang merah padam. Menyadari hal tersebut, kekehan Kyuhyun pun sirna. “Kenapa kau diam?” tanyanya. Padahal Kyuhyun tau bagaimana perasaan istrinya saat ini, tentu saja malu. Dengan senyum jahil, ditangkupnya wajah Sooyoung. “Kau mau lagi?” tanyanya.

    Mendengar tawaran itu, Sooyoung pun sadar sepenuhnya. Dia tidak mematung lagi, melainkan menatap Kyuhyun malu yang sontak membuatnya menundukkan wajah. “Baboya!!” cetus Soo sambil memukul pelan paha Kyuhyun.

    Seketika Kyuhyun tertawa dan langsung memeluk istrinya, menenggelamkan wajah Sooyoung di lehernya. Suka. Dia sangat suka jika deruan hangat nafas Sooyoung menerpa lehernya. Sooyoung pun menikmati pelukan hangat yang diberikan oleh suaminya.

    “Ommona!” pekik Ny.Cho.

    “Euhm… sepertinya kita tunggu di luar dulu deh!” saran Sojin.

    “Yak! Tidak perlu eonni!” cegah Sooyoung yang kini sudah berdiri.

    “Ya, ya, Soo-ah, kau tidak pelu membentakku begitu!” protes Sojin.

    “Ah, sudahlah. Kenapa kalian tetap seperti anak kecil, sih?” ucap Ny.Choi kepada dua orang putrinya. Kemudian dia berjalan mendekati dua sejoli itu dengan seorang baby digendongannya. “Kyuhyun-ah, sepetinya anakmu ini ingin digendong olehmu” ucapnya sembari mencari sela untuk mengalihkan gendongan kepada Kyuhyun.

    “Benarkah?” seru Kyuhyun dengan semangat sambil menerima baby mungilnya dari Ny.Choi. “Hai aegy-ah… apa kau merindukan appa?” tanya Kyuhyun dengan polosnya. Kemudian dia mengecupi pipi dan bibir baby-nya. Semua yang menyaksikan itu tersenyum bahagia.

    “Ya udah, ayo kita pergi. Appa akan mengantar kalian sampai rumah, setelah itu appa dan Appa Choi harus kembali ke kantor masing-masing. Kajja!” ajak appa Cho yang langsung mendapat anggukan dari mereka semua yang ada disana.

    Mereka berjalan meninggalkan rumah sakit dengan Sooyoung yang mendorong kursi roda Kyuhyun. Sedangkan Kyuhyun masih asyik bercakap-cakap dengan baby-nya yang membuat keluarga mereka sesekali tertawa dengan beberapa dialog jenaka khas eville Cho itu.

    Sesampai di apartment, kedatangan mereka disambut oleh ketiga teman Sooyoung, Yuri-Yoona-Seohyun. Mereka bertiga meniupkan terompet kecil dan langsung mengajak KyuYoung beserta Sojin dan Ny.Cho bergabung di ruang tengah. Mengingat orangtua mereka yang lainnya harus kembali ke pekerjaan mereka. Santapan yang dimasak oleh Seohyun dan Yuri sudah tersaji di meja ovale. Lengkap dengan pudding buatan Yoona. Sungguh, Sooyoung menatap ketiganya dengan takjub.

    “Kalian memasak semua ini?” tanya Sooyoung yang masih menatap semua masakan lezat dengan tampilan cantik di atas meja.

    “Kau pikir?” tanya Seohyun dan Yuri dengan nada sok sinisnya. Seakan mereka tidak terima direndahkan dengan pertanyaan seperti tadi. Sooyoung tersenyum, “Mianh. Gomawo chingu_deul…” ucap Soo yang membuat ketiganya tersenyum.

    “Ya sudah, ayo makan. Aku lapar lho… ini sudah melebihi jam makan siang!” ujar Sojin yang sudah mengambil posisi dekat dengan daging asap kesukaannya.

    Mereka makan sambil bercanda ringan. Kyuhyun masih menimang baby-nya dengan Sooyoung yang menyuapinya. Dalam hati Kyuhyun bersua: Tuhan, betapa nikmat dan anugrahmu sangat besar untukku. Tidak ada yang lebih membahagiakan daripada berkumpul dalam suasana hangat seperti ini.

    “Euhm… Kyuhyun-ssi,” sapa Seohyun saat mereka sudah menyelesaikan menu utama dan sedang memakan menu penutup-pudding buatan Yoona.

    “Nde, Seohyun-ssi. Waeyo?” tanya Kyuhyun penasaran. Tumben sekali seorang Seohyun mau menyapa Kyuhyun yang jelas-jelas sangat dibenci lantaran kejadian masa lalunya bersama Sooyoung itu.

    “Maafkan sikapku selama ini ya. Maaf juga karena aku tidak sempat menjengukmu waktu di rumah sakit. Jangankan kau, menjenguk eonni-ku saja tidak. Pasalnya, aku baru datang dari Kanada, menjemput oppa-ku.”

    Belum sempat Kyuhyun menjawab, Yoona menambahkan, “Aku juga minta maaf atas sikapku. Padahal aku tak ingin minta maaf, tapi si Yuri tukang marah ini yang-“ Yoona tidak melanjutkan lantaran sudah mendapat dathglare dari Yuri.

    “Hahaha… gwenchana… semuanya sudah berlalu. Bukankah begitu?” tanggap Kyuhyun.

    “Aigo… anak eomma sudah benar-benar dewasa rupanya…” takjub Ny.Cho.

    “Eomma. Tentu saja aku dewasa. Lihat saja, aku sudah punya tanggung jawab besar atas dua orang ini. Istriku dan anakku…”

    “Oppa~” kini Sooyoung yang berlirih takjub pada suaminya.

    “Lalu, siapa nama anakmu, Kyu? Apa kau masih ingin berpikir lagi, eoh?” tanya Sojin.

    Benar saja. Anak itu sudah berumur satu bulan setengah. Tapi belum memiliki nama yang tetap. Keluarga memanggilnya dengan sebutan ‘Cho junior’ untuk sementara waktu. Hal itu dikarenakan Kyuhyun ingin memikirkan sebuah nama yang pas. Mengingat saat itu dia baru saja siuman dari koma panjangnya.

    Kini Kyuhyun tersenyum. Tentu saja dia sudah menyiapkannya. “Namanya Cho Kyung Soo” ucapnya lantang. Mereka setuju. Itu nama yang tepat untuk baby tampan di gendongan Kyuhyun.

    Malam harinya, kediaman KyuYoung sudah kembali sunyi. Cho junior sudah terlelap di ranjang khusus bayi yang letaknya satu meter dari ranjang utama kamar mereka. Sooyoung sudah menutup mata. Sedangkan Kyuhyun masih terpaku memandangi wajah istrinya. Dengan sedikit ragu, dia kecup dahi indah Sooyoung dengan dalam dan hangat. Secara tidak langsung, hal itu membuat Sooyoung membuka mata dan membiarkan bibir hangat suaminya masih menempel di dahinya. Tiba-tiba, Sooyoung merasakan tetesan air mata yang jatuh ke hidungnya. Refleks dia begumam, “Op-pa…”

    Perlahan Kyuhyun memundurkan wajahnya. Benar, dia sedang menangis. Tanpa ijin lagi, Sooyoung dengan sigap menghapus air mata di wajah suaminya. “Kenapa menangis?”

    “Aku tak menyangka, Tuhan memberiku kesempatan tuk bahagia bersamamu dan anak kita.” Lirih Kyu.

    Mendengar hal itu, Sooyoung ikut meneteskan air mata dan langsung memeluk suaminya. “Jangan berkata seperti itu. Akulah yang harusnya bersyukur karena Tuhan masih mengembalikanmu padaku. Kau belum dibawa pergi olehNya. Aku tak tahu bagaimana kehidupanku jika kau benar-benar tak kembali.”

    “Walau aku belum bisa berjalan normal?” Sooyoung mengangguk.

    “Apakah hal itu pantas dijadikan alasan? Aku yakin, sebentar lagi oppa akan bisa berjalan normal kembali. Bukankah dokter sudah bilang padamu untuk melakukan fisiotherapy? Jadi, jangan pernah menjadi namja babo lagi. Arra?”

    Entah kenapa, kali ini Kyuhyun diam dikatai ‘namja babo’ oleh Sooyoung. Bahkan dia tersenyum. Tangannya sudah membelai rambut Sooyoung yang bergelombang. “Aku tak percaya kau mencintaiku…” ucap Kyuhyun.

    Sooyoung menatap suaminya heran. “Bukankah seharusnya aku yang bertanya seperti itu?”

    “Lupakan. Jangan di bahas lagi!” kata Kyuhyun akhirnya. kini dia menatap serius wajah istrinya. “Kalau kau mencintaiku, sekarang beri aku ciuman hangat agar aku bisa tidur nyenyak.” Pintanya.

    “Apa? Oh, jadi kau mencari kesempatan ditengah kesempitan, hum?”

    “Ya! Apa meminta deep kiss dengan istri sendiri tidak boleh?” Sooyoung terdiam. “Kalau saja kakiku sudah lentur kembali dan tidak sekaku sekarang, akan kuserang lho…”

    “Mesum!”

    “Biarin! Sekarang beri aku deep kiss. Palliwa Nyonya Cho! Buat aku tidur nyenyak dengan cintamu!” cuap Kyuhyun yang kini sudah memejamkan mata dan tetap memeluk Sooyoung erat. Wajahnya pun hanya tinggal sejengkal dari wajah Sooyoung. “Deep Kiss, yeobo… please…” mohon Kyu ditengah aksinya yang tetap memejamkan mata dan lebih mengeratkan pelukannya.

    “Huumm… deep kiss, eoh?” Sooyoung sudah membelai pipi suaminya, membuat si empunya tersenyum senang.

    “Ya, just deep kiss, honey…”

    “Kalau aku tidak mau?” perkataan Sooyoung kali ini berhasil membuat Kyuhyun membuka mata lagi. Wajahnya lesu dan penuh kekecewaan. Perlahan dia melepas dekapannya dan meluruskan bebaringannya.

    “Kalau tidak mau, tidak apa-apa. Aku ngerti perasaanmu.” Ucapnya dengan nada pasrah. Perlahan dia menutup kedua matanya.

    Diam-diam Sooyoung tersenyum jahil melihat tingkah Kyuhyun yang baru kali pertamanya dia temukan. Mana mungkin dia tidak mau memberi ciuman dalam untuk pria yang dicintainya.

    Lima menit berlalu. Kyuhyun tetap memejamkan mata, seolah dia sudah tidur. Padahal Sooyoung tahu pasti bahwa suaminya itu belum terlelap betul. Perlahan dia naik keatas tubuh Kyuhyun dan langsung mencium bibirnya. Kedua mata Kyuhyun seketika terbelalak.

    “Tidak mungkin aku menolakmu, oppa…” ucap Soo dengan nada menggoda setelah mengakhiri ciumannya.

    Kyuhyun tersenyum, “Geurae, please try it more, chagie…” ucapnya sambil menutup mata.

    “Saranghae nae nampyeon, nae Cho Kyuhyun.” Bisik Sooyoung lagi. Berhasil membuat Kyuhyun membuka mata kembali.

    Kyuhyun menatap dalam wajah cantik dan indah di atasnya. “Terima kasih, sayang. Na do saranghae. Jongmal saranghae nae anae, Cho Sooyoung!” balasnya. Sooyoung tersenyum ditengah wajahnya yang memerah dan langsung memberikan deep kiss seperti yang Kyuhyun inginkan.

    “Terimakasih Tuhan, atas waktu yang kau berikan untuk kami merasakan indahnya mencintai dan dicintai ini.”





    _END_



      • Horayy…..
        Semuanya clop!

        Fia…. this is your bonus, saeng! 😀

        Of course this is for readers too…

        Gomawo untuk semua yang sudah berkomentar di part-part sebelumnya. Aku sangat menghargai itu semua. Jongmal Gamshamida… ^^

        Then… give your comment after you red this one, okey?


        — See You —  😀
        .

    .

  • .

    95 thoughts on “[ONESHOT] Repair that Broken (epilog of BBY)

    1. Woah..
      Akhirnya kyu nya sadar dari koma nya..
      Syukurlah 😀
      kyuyoung family jg makin bahagia dgn adanya kyungsoo
      chukkae~ 😀

    2. ak bingung knp jd kyu yg koma pdhalkn yg kclakaan soo
      hmmm bingung2

      eh tp gk ppa kren kok epilogny. happy end. tp ttp kyu rda mesum hhhoo

      oya next ff dtnggu. aplg IBTLU part 9 kkkk

    3. lgsg sedih krn ternyata kyu hrs koma disaat moment bahagia, tp syukur jg krn akhirnya kyu udh sadar skrg & bisa mengembalikan kehangatan keluarga yg dr dulu soo mau ^^ dgn anaknya skrg!!!

    4. romantis ny krsa bnget thor yeeeaaayyy happy ending. tpi msh blum ngerti gmna crta sblm ny hub mrka…
      tpi tag ap lah yg pnting kyyyoung brstu and hppy ending

    5. Yeyyyy gomawo thor buat Epilognya
      Aaa aku sneng banget kyuyoung bisa bahagia (>^ω^<)
      Squel lagi ya thor. Aku ktagihan sama ff mu thor 😀
      Squel juseyo…pas kyu udh smbuh total, trus kyuyoung sama aegynya bikin moment yg romantis gitu..
      Squel ya thor. Author baik deh :*

    6. Halo, saya dari Club Fanfiction mau kasih tau kalo di blog kami tidak diijinkan mereblog postingan dari tempat lain. Setiap fanfic yang ingin di publish disana harus berupa full content. Peraturannya sudah diberitahukan secara gamblang sejak sebelum perekrutan. Jika merasa tidak sanggup mengikuti aturannya silahkan beritahu saya jika memang ingin resign. Terima kasih.

    7. ini lanjutan ff apa yaa ? ‘-‘ aku bingung baca nya masa :3 aku ketinggalan banyak ff -_-
      maklum udah sebulan lebih ngga mampir ke KSI atau blog2 kyuyoung
      holang sibuk #sok sibuk
      tapi end nya keren ko (y) karna kyuyoung bersatu 😉
      di tunggu ff selanjut nya ^^

    8. Horeey.. #prokProkProk..! 😀 akhirnya happy end jugaa dgn sangat sempurna, keren thor,suka suka,, hehee
      .sedikit kritik yah thor(biar lebih baik), dibagian awalnya,part 1 agak kecepetan alurnya,sdikit menggebu sampe antar adegan kurang jelas gitu jga pov/side nya,kadang ini bikin reader bingung, perubahan suasana yg tiba2 jga bisa jd kurang pas dibaca,misal bagian moment Kyu&Vict,kepergok Soo,terus Soo&Wonbin/Kyuyoung sndiri saat ‘malam itu’. Aduhh,bingung ya thor maksud aku apa,,mian.. Hanya kritik reader biasa yg moga aja bisa membangun karya author jadi lebih baik. 🙂 makasih thor..

    Leave a reply to Fatminho Cancel reply